"Setetes Madu Jatuh
di Atas Tanah"
Datanglah seekor semut
kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut.
Hmmm... manis.
Lalu dia beranjak hendak
pergi.
Namun rasa manis madu
sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit
saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.
Namun, ternyata dia
merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya.
Dia pikir,
kenapa tidak sekalian
saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya,
lagi dan lagi.
Maka masuklah sang
semut, tepat di tengah tetesan madu.
Ternyata? Badan
mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah.
Dan...
Tentu saja tak bisa
bergerak.
Malang nian, dia terus
seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu.
Demikianlah analogi
sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam
sebuah pepatah Arab :
ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻗﻄﺮﺓ ﻋﺴﻞ
ﻛﺒﻴﺮﺓ
ﻓﻤﻦ ﺍﻛﺘﻔﻰ ﺑﺎﺭﺗﺸﺎﻑ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ
ﻣﻦ
ﻋﺴﻠﻬﺎ ﻧﺠﺎ
ﻭﻣﻦ ﻏﺮﻕ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ
ﻋﺴﻠﻬﺎ
" tidak ada Hakikat
apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.
Maka siapa yang hanya
mencicipinya sedikit, ia akan selamat.
Namun siapa yang
menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa..."
***
Barakallah
0 komentar:
Posting Komentar